Hola, Moms! Kali ini aku mau melanjutkan tulisan minggu lalu tentang betapa pentingnya memperhatikan isi rumah kalau punya anak balita. Kalau kemarin yang aku bahas lebih ke arah isi rumah seperti furniture yang aman, kali ini aku mau menulis tentang cara melindungi rumah dari bahaya listrik.
Bicara soal listrik dan bahayanya, bu-ibu sekalian pasti sudah sering dengar ya berita kebakaran yang disebabkan oleh arus pendek listrik. Atau yang masih hangat banget nih, tentang seorang yang tewas kesetrum setelah dikerjai temannya dengan cara diikat di tiang bendera. Euwh! Jangan sampai hal-hal buruk macam itu kejadian sama kita dan keluarga deh ya.
Jadi, gimana cara melindungi rumah dari bahaya listrik?
![]() |
Gunakan peralatan listrik berlabel SNI |
Dulu aku fikir, melindungi rumah dan anggota keluarga dari bahaya listrik cukup dengan 5 langkah ini:
- Tidak memasang steker listrik dengan posisi yang mudah dijangkau anak-anak (dekat dengan lantai) untuk menghindari bahaya tersetrum listrik
- Tidak memasang banyak terminal T pada steker listrik karena bisa menyebabkan percikan bunga api listrik (korslet) sehingga berpotensi kebakaran.
- Selalu melepas charger handphone dari steker jika sudah selesai digunakan, juga untuk menghindari korsleting listrik
- Selalu gunakan alat listrik berlabel SNI yang dijamin tidak dapat terbakar.
- Ganti semua kabel pada jaringan listrik setiap 10 tahun.
![]() |
Socket dekat lantai sebaiknya memiliki penutup |
Memakai peralatan listrik yang dapat terbakar berarti memberi bahan bakar kepada listrik. Peralatan listrik yang baik biasanya hanya meleleh jika terkena api. Meleleh bukan terbakar.
Tetapi ternyata, 5 hal di atas itu masih belum cukup.
MCB & Instalasi Listrik
Satu hari, listrik di rumahku mati. Penyebabnya adalah karena toaster roti yang selalu aku andalkan untuk membuat roti bakar rusak. Mungkin karena umurnya sudah uzur. Jadi saat sudah mendekati ajalnya, dia ngambek. Saat aku ajak dia memanggang roti, kucolokkan lah kabelnya ke listrik, eh listrik di rumahku mati seketika.
![]() |
MCB yang bentuknya lebih pendek |
Untung kejadiannya pagi hari dan waktu itu hari libur. Aku langsung panggil teknisi listrik untuk cek. Setelah dicek, teknisi bilang, instalasi listrik di rumahku semrawut sekali. Sekringnya cuma satu dan dipakai untuk semua kebutuhan listrik di rumah.
Teknisi menyarankan agar dilakukan instalasi ulang dan membagi aliran listrik yang berasal dari meteran ke beberapa MCB. Aku pun nurut.
Untuk kebutuhan di rumahku, teknisi menjelaskan bahwa aliran listrik di rumah cukup dibagi menjadi 3. Satu MCB khusus untuk lampu penerangan, satu MCB khusus untuk AC, dan satu MCB lagu khusus untuk alat-alat elektronik lainnya seperti TV, kulkas, mesin cuci, dll.
Tujuan pemasangan MCB.
MCB adalah alat yang bisa memproteksi jaringan listrik dari kelebihan beban. MCB akan mengontrol penggunaan listrik dalam setiap jalur. Jika terjadi kelebihan beban, maka MCB akan otomatis memutus aliran listrik (mati).
Nah, kebayang kan kalau misal daya listrik yang kita punya cuma 1.200 watt, dipakai untuk menyalakan AC, kulkas, TV, mesin cuci, dan banyak alat elektronik lain sehingga butuh daya sampai 1500 watt. Pasti listrik ngga kuat dan jadi mati kan?
Nah, kebayang kan kalau misal daya listrik yang kita punya cuma 1.200 watt, dipakai untuk menyalakan AC, kulkas, TV, mesin cuci, dan banyak alat elektronik lain sehingga butuh daya sampai 1500 watt. Pasti listrik ngga kuat dan jadi mati kan?
Kalau kita sudah pakai MCB, kelebihan beban bisa dikontrol pada masing-masing jalur. Misal yang di rumahku ada 3 MCB tuh. MCB khusus lampu aman. MCB khusus AC juga aman. Eh, tapi MCB khusus alat elektronik riskan kelebihan beban. Contohnya ketika aku mulai punya bayi.
Ceritanya aku beli sterilizer botol susu yang watt nya gede bannget saat digunakan. Nah, pertama kali coba pakai sterilizer untuk memanaskan botol susu, langsung deh mati listrik. Tapi yang mati cuma satu jalur khusus MCB elektronik. Lampu dan AC tetap menyala.
Solusinya sejak tau itu, semua alat elektronik harus dalam keadaan mati saat harus menyalakan sterilizer.
MCB saja tidak cukup
Kebetulan, hari Sabtu lalu aku mengikuti talkshow yang diadakan oleh KEB (Kumpulan Emak Blogger) bersama Schneider Electric.
Schneider Electric adalah perusahaan yang memproduksi peralatan listrik yang berasal dari Perancis.
Schneider Electric sendiri sudah berdiri sejak tahin 1836. Sudah bangkotan banget dong ya. Haha.
Well, dari acara talkshow kemarin itu, aku jadi semakin tau banyak soal kelistrikan. Dan jadi tau juga bahwa ternyata yang sudah terpasang di rumahku selama ini ngga cuma MCB, tetapi juga ELCB. Apa lagi deh tuh ELCB.
ELCB adalah alat yang berfungsi untuk mencegah adanya arus bocor sehingga berpotensi terjadi korslet dan kebakaran, atau tersetrum dan mengakibatkan kematian.
RCBO, pengganti MCB & ELCB
RCBO adalah sebuah alat revolusioner dari Schneider yang diklaim lebih aman dan mampu menggantikan MCB dan ELC hanya dengan satu jenis alat saja.
Jadi cukup pakai RCBO saja, ngga usah dobel-dobel MCB dan ELCB. Cukup satu alat untuk mengontrol beban pemakaian listrik sekaligus mencegah terjadinya arus bocor dan korsleting yang bisa menyebabkan kebakaran atau kesetrum.
Bagaimana cara kerja RCBO? Sebelumnya ayo coba kenali seberapa bahaya jika listrik bocor bagi manusia yang mungkin secara sengaja atau tidak menyentuh dan kesentrum.
Coba lihat pada gambar di atas. Jika listrik bocor dan kita tersetrum listrik dengan kekuatan 1 Amphere, maka jantung akan berhenti berdetak dan kita mati. Iya MATI!
Nah, kalau kita pasang RCBO maka kebocoran listrik akan terkontrol. Jika terjadi kebocoran sampai titik 30mA, maka aliran listrik akan otomatis mati. Jadi amaaan.
Dan sebaiknya nih, kita juga faham bagaimana cara pemasangannya. Cova lihat di video ini ya.
Walau pada prakteknya nanti kita tetap menyerahkankan kepada teknisi untuk instalasi listrik dan pemasangan RCBO, setidaknya kalau kita sudah faham ina inunya, kita bisa ikut mengawasi pekerjaan teknisi agar jangan sembarangan, tetap memperhatikan safety dan sesuai standar.
Tetapi kalau mau pakai teknisi yang terpercaya sih sekalian saja pakai jasa teknisi dari Schneider. Kabarnya mereka lagi ada promo, beli RCBO dan dapat GRATIS jasa instalasi listrik.
Pusat layanan pelanggan (Jakarta)
Telepon: (021) 1500055
Fax: (021) 7504415/7504416
Email: customercare.id@chneider-electric.com
Iya ya bener juga buat ganti MCB saban 10 tahun sekali.
BalasHapusAku udah ganti 3 tahun lalu, 7 th lagi berarti. Hihi
Hapuspunya anak harus lebih hati2 mulai dari furniture sampai ke listrik ya. tapi skr sih ga khawatir lagi banyak peralatan yang ramah anak jadi sebagai orang tua ga takut
BalasHapusBetul mba lidya, anak nomer 1 pokoknya mah
HapusWah jadi lebih aman ya kalo pasang RCBO, jadi pengin pasang nih.
BalasHapusPasang mbaa pasaang :D
Hapusbaru ngeh ya bahwa kabel listrik itu ada masa berlakunya, apalagi klo rumah yg kita tempati adalah rumah tua ya mak
BalasHapusIya, klo udh lbh dr 10 th kan biasanya mulai lapuk dimakan usia
Hapuswaaa bener banget mba ya mba.. listrik ini bahaya terselubung di rumah kita terutama kalau punya krucils yang lagi aktif..
BalasHapusbaru tahu ni mba noe ttg RCBO ini. nanti tak bilangin sama pak misua ah.. kali aja mau pasang.
Iyah mba Ira, laporkan segera. Hihi
Hapusbaru tau kalo kabel listrik berlaku selama 10th, langsung bilang bapak deh ya :3
BalasHapuskyaknya ngga perah diganti deh >..<
Iya mba, cepet ganti yaaa :*
Hapuspas banget nih infonya secara aku paling takut sama listrik krn pernah kesetrum gitu
BalasHapusHaduu serem amat kesetrum :(
HapusTiap 10 th harus dganti y mb? Waa baru tau, tfs mb ;)
BalasHapusIya mba Shona, krn klo udh kelamaan biasanya sudah makin lapuk solasinya dan bisa digigitin tikus
Hapusnah ini,terkadang suka disepelekan. Dirumah pun persaaan belom ganti udah lebih dari 10'tahun.
BalasHapusMakasih infonya..
Hayo ayo, cepet ganti :D
HapusWaduh masalah perlistrikan begini aku minim info banget. Thank you sarannya
BalasHapusSami2 Helen :)
HapusHai, mba. Kita ikut event yg sama :D Next semoga ada lagi ya seru2an kayak gini :D
BalasHapusHaii Mak Nita, kemaren kita gknsmpet ngobrol ya. Moga kpn2 berjodoh lg yaa :*
HapusHai mbak
BalasHapusFotonya kece2. Ilmunya juga dapat banget. Bikin kita emak2 melek listrik
Next ketemuan, saya mau ah difotoin sama mak kece *modus* hahaha
Haha.. hayuuk ka0an ketemuuaan :*
HapusMemang ya mbak keamanan peralatan listrik harus berstandar SNI dimana kualitasnya sudah teruji.Event yang mengedukasi nih
BalasHapusIya bener, acaranya edukatif banget :)
HapusNgeri banget kalau sampai kesetrum atau korslet, taruhannya nyawa ya.
BalasHapusIya mak Leyla.. bahayaa
Hapuswih makasih sarannya
BalasHapusSama2
HapusMCB, RCBO, aku baru tau sekarang hihihi. Emang penting banget nih infonya, banyak orang yg ngga tau (termasuk aku) urusan2 listrik ini. Padahal bbrp kejadian kebakaran salah satunya karena listrik ya :(
BalasHapusIya, makanya sejak ikut talkshow kmren aku jd lbh tau dan bs lbh waspada juga.
Hapusmencegah ya yang penting pakai alat listrik yang bagus mutunya dan aku mah paling takut kalau ada percikan api keluar dari alat listrik langsung panik
BalasHapusSama mba, aku juga. Biasanya percikan api dr listrik diikuti bau gosong terbakar gitu. Haduuh langsung panik. Untung alat listriknya bukan yg mudah terbakar, paling cuma meleleh aja. Setidaknya lebih aman lah
HapusSaya baru ganti tahun 2012 sayangnya belum pakai Schneider
BalasHapusAku jg blm pake Schneider mba, tp Alhamdulillah udah SNI
Hapusahahah itu foto lampu kok sama sih idenyah, tadinya mau dijadiin pembuka eh keduluan deh :D
BalasHapusHahaha.. siapa cepat dia dapat #eh :D
HapusBaru tau istilah-istilah kelistrikan pas ikut acara ini. Taunya cuma MCB aja, itupun dikasih tau suami. Jadi, ibu juga punya peran penting ya dalam menegah bahaya listrik.
BalasHapusAlhamdulillah skrg udah banyak ngerti ya Uci
HapusTulisannya lengkap dan langsung ke sasaran. :)
BalasHapusKayak nembak ya, langsung ke sasaran :D
HapusNah, soal kabel nih ayng kita suka lengah, tidak tahu kalo harus diganti secara berkala. Biasanya ganti kalo pas rusak aja, hehehe
BalasHapusJangan nunggu rusak, malah bahaya :)
Hapusaku biasanya ganti kabel kalo pas kegigit tikus atau rusak aja ternyata per 10 tahun harus diganti yaa
BalasHapusIya mba Ayu, begitulaah. 10 tahun jg udah lama kan itu :D
HapusMba Noe fotonya keren-keren. Ada yg aku pajang satu ya di blog ku ^^ Thank youu
BalasHapusIya Gesi, silakan dipakai :)
HapusHi Kak Noee fotonya kece badai bersih jernih seneng banget liatnya. kalo ketemu lagi mau dong difotoin :DDD
BalasHapusahey! udah makin kece ya mewaspadai bahaya listrik~
Aah, bisa ajaa sih mba. Kebetulan aja itu fotonha agak bagusan. :* yuk kpn ketemuan
Hapuspotonya kok keren sihh , jadi paham deh gimana tjdnya korslet ya so be a ware
BalasHapusIyaa, moga makin bnyak yg aware ya mak
HapusSekarang aku jafi rada bawel masalah listrik
BalasHapusWkwkwk.. kebayang :v
HapusBerkat KEB dan Schneider, emak-emak jadi lebih aware soal listrik di rumah
BalasHapusIya betuul :)
HapusU pengecekan kabel listrik sm org Schneider jg bisa kali ya mak?
BalasHapusHarusnya bisa mak, soale kan bln ini dia emg lg promo. Beli RCBO gratis instalasi. Berarti ada teknisi dia. Coba call aja deh
HapusBener noe, bahaya listrik ini ternyata gak soal setrum2 doank ya noe.
BalasHapusLha, justru bahaya listrik kan di setrum nya mel :D
Hapusbelinya dimana? apa di toko-toko listrik biasa ada?
BalasHapusHarusnya ada kak, coba cek toko listrik terdekat yaa
Hapusklo mau ganti sekarang nih mumpung promo mbaa
BalasHapusIya beneerr :D
Hapusterlihat simkpel tapi sangat penting ilmu kayak gini..
BalasHapusmakasih bund ilmunyaa..
BalasHapus