[LIFESTYLE] Pizza sebenarnya masih tergolong makanan mahal dan mewah bagiku dan keluarga. Tetapi jika hanya sekali sebulan, boleh lah makan pizza di resto pizza terkenal. Hitung-hitung menghargai diri sendiri atas jerih payah dan kerja keras selama sebulan. Juga sekalian rekreasi dengan keluarga. Ya kan?
Makan pizza juga kadang jadi pilihan kami ketika terdampar di bandara karena berbagai alasan. Entah karena pesawat yang delay sehingga kami harus keluar bidget extra untuk makan. Atau kadang kami memang sengaja datang ke bandara lebih awal, dan atau sengaja menginap di bandara. Menginap di bandara memang sempat beberapa kali kulakukan. Maklum saja ya, backpacker minded ini. Hehe.
Balik lagi soal pizza, menurutku, pizza paling enak yang pernah kucoba adalah pizza di Pastamania. Ceritanya, pada April tahun lalu setelah backpacking di Aceh selama beberapa hari, kami pulang dengan menempuh rute yang sama seperti ketika berangkat. Banda Aceh - Kuala Lumpur - Jakarta.
Tiket yang kami beli untuk rute itu bukan tiket penerbangan lanjutan (connecting flight). Sehingga, untuk menghindari kemungkinan terburuk, seperti delay di Aceh ke Kuala Lumpur, lalu ketinggalan pesawat yang dari Kuala Lumpur ke Jakarta, kami sengaja mengambil jarak waktu yang cukup panjang antara flight pertama dan kedua.
Cukup panjang waktu bebas yang kami ambil waktu itu, sekitar 7 jam. Selama 7 jam ngapain aja di bandara KLIA 2? Sempat terlintas pertanyaan itu di kepala. Dan akhirnya, makan menjadi pilihanku.
Cukup panjang waktu bebas yang kami ambil waktu itu, sekitar 7 jam. Selama 7 jam ngapain aja di bandara KLIA 2? Sempat terlintas pertanyaan itu di kepala. Dan akhirnya, makan menjadi pilihanku.
Kebetulan hari masih siang ketika kami tiba di KLIA 2. Dan kami sengaja tidak makan siang dulu di Aceh, karena memang rencananya kami ingin makan di bandara KLIA 2. Di sana, kami tertarik untuk masuk ke Pastamania dan makan pizza.
Kami memesan 2 pan pizza ukuran large, satu porsi cheezy pasta, garlic bread, dan minuman untuk masing-masing, aku, Ojrahar, Mamas & Kakak. Waktu itu habisnya sekitar 73 ringgit. Rasa pizzanya lebih crispy dibanding Pizza Hut yang biasa jadi favorit kalau di tanah air, tapi tidak setipis pizza domino juga. Dan baru kali ini aku merasakan sensasi berbeda saat makan pizza.
Bedanya adalah saos sambalnya yang encer dan cenderung manis. Kalau mau pedas, bisa pakai taburan cabai kering yang digiling kasar. Harusnya sih mungkin cabainya itu dicampurkan ke saos ya, jadi tinggal cocol. Hehe, tapi aku lebih suka ditabur.
Membuat Pizza Sendiri
Well, kesukaan makan pizza, walau ngga sering, ternyata cukup membuat ketagihan. Sesekali kalau lagi kere, tapi pingin makan pizza, terpaksalah bikin sendiri di rumah. Tapi jangan dibayangkan pizza bikinanku hasilnya istimewa ya. Karena uukuran keberhasilan memasak buatku yang ngga pinter masak adalah; apabila hasil masakanku masih bisa dimakan. Jadi memang ngga ada pilihan enak dan ngga enak. Haha *parah*
Seringnya aku bikin pizza roti tawar karena gampang banget. Cuma butuh roti tawar, diberi saos instan dan topping, lalu panggang. Sampai suatu hari aku menemukan Pizza Base ketika belanja di Hypermart.
Pizza Base adalah roti pizza beku tanpa topping. Bentuknya bundar seukuran pizza medium di Pizza Hut. Tetapi rotinya tipis, setipis Pizza Domino. Cara membuatnya juga gampang. Tinggal diberi saos instant dan topping, lalu panggang. Nah justru untuk memanggang-nya ini yang perlu treatment khusus karena rotinya kan roti beku.
Menggunakan Teflon: Olesi Piza Base Beku dengan margarin, lalu panggang dengan teflon selama 2 menit. Angkat. Olesi dengan saus instant (aku pakai saus pasta bolognese), beri topping sesuai selera, lalu panggang selama 5-10 menit dengan api kecil. Tutup teflon agar kejunya meleleh.
Menggunakan Oven: Olei satu sisi Pizza Base dengan margarin (bagian bawahnya saja). Bagian atasnya diberi saos instant, tambah topping, lalu dipanggang.
Untuk topping, biasanya aku cuma pakai sosis. Kadang ditambah dengan kornet. Kalau pakai kornet, kornetnya dimasak dulu dengan saos pasta bolognese supaya kornetnya matang.
Ya meskipun rasanya ngga seenak pizza hasil beli, tapi lumayan lah buat ngirit tapi tetap bisa meredakan keiinginan makan pizza. Dari pada harus ke mal demi makan pizza di resto langsung, habis duitnya bisa lebih banyak karena butuh ongkos dan pasti bakal kegoda juga buat belanja. Haha.
mantab pizzanya euyyy
BalasHapusHihi, bikin gih mba..
HapusWiiih pizzanya bikin ngiler mbaaa
BalasHapusHihi, kejunya yang bikin enaak. Yuk bikiin :D
Hapuskayaknya enakan bikin sendiri yaa, kalo beli di resto gitu biasanya dibawa pulang jadi sampe rumah udah dingin duluan. hiks
BalasHapusdipanasin lg win, pake oven atau teflon. hihi
Hapusada yaaa... mau nyoba aah.. dari dulu pengen bikin pizza sendiri, tapi belum yakin :D
BalasHapusYakinkan dirimu kakaa :v
HapusWiddiiih mantapnya itu base pizzanya... Pizza Base cuma satu ukuran saja kah Mbak Nurul?
BalasHapusSepertinya begitu mba Nunung, cuma satu ukuran. :D
Hapusaku jadi laper euy....
BalasHapusHihi.. makan laah ;)
HapusWaduuuh...ternyata di hypermart ada adonan pizza juga yah?
BalasHapusAsyik juga sih, jadi toping nya kan bisa diisi sesuka hati yah :))
Cuuus, nyobain ah :)
Adaa pake banget, jaman sekarang mah apa-apa ada instan. haha
Hapuswiihhh bisa nih kapan-kapan aku praktekin hahhahaa
BalasHapusBisa bangeett :)
Hapusudah lama aku gak beli pizza gini , lebh praktis ya
BalasHapusyoi, prktis ;)
HapusMakan pizza aja mesti ke KL yaaa #MahalBanget
BalasHapusCobain dech kedai kita yg di bogor, aku sech suka banget
Yah kak, itu kan kebetulan lewat kakaak :v
Hapushome made pizza bisa enak jugaaa kalau mau..yang pasti toppingnya bisa semau kita hehehe
BalasHapusIyees, kreatifitas tanpa batas kalo bikin sendiri yoo, sesukanya kasih yopping. hihi
HapusMakan apa pun gigi harus tetap sehat ya
BalasHapus